Powered By Blogger

Kamis, 09 Juni 2016

Khasiat Madu untuk penderita Diabetes Melitus

Penyakit kencing manis atau Diabetes Mellitus ( DM ) sudah sangat dikenal oleh masyarakat kita. Banyak di antara kita atau anggota keluarga besar kita yang mengidap penyakit ini. Menurut data yang dikeluarkan oleh IDF (International Diabetes Federation) tahun 2012, jumlah penderita diabetes di Indonesia menduduki rangking ke-7 dunia. Sepuluh negara terbanyak jumlah penderita diabetes (umur 20-79 tahun), tahun 2012 :
1.    China.................................. 92,3 jt
2.    India................................... 63    jt
3.    USA................................... 24,1 jt
4.    Brazil...................................13,4 jt
5.    Federasi Rusia ................. 12,7 jt
6.    Meksiko............................ 10,6  jt
7.    Indonesia ......................... 7,6 jt
8.    Mesir...................................7,5  jt
9.    Jepang................................7,1  jt
10. Pakistan..............................6,6  jt




Data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2013 menunjukkan sekitar 6,9 persen penduduk Indonesia menderita penyakit yang ditandai dengan meningkatnya kadar gula dalam darah ini. Data terbaru di tahun 2015 yang ditunjukkan oleh Perkumpulan Endokrinologi (PERKENI) menyatakan bahwa jumlah penderita diabetes di Indonesia telah mencapai 9,1 juta orang. Kali ini Indonesia disebut-sebut telah bergeser naik, dari peringkat ke-7 menjadi peringkat ke-5 teratas diantara negara-negara dengan jumlah penderita diabetes terbanyak dunia. Hal ini tentu sangat memprihatinkan.
Diabetes Mellitus adalah suatu kumpulan gejala yang timbul pada seseorang yang disebabkan oleh karena peningkatan kadar glukosa darah akibat penurunan sekresi insulin yang progresif dilatar belakangi oleh resistensi insulin (Soegondo dkk, 2009).
Berikut adalah Tipe-Tipe Diabetes Mellitus :
1. DM Tipe 1
Diabetes mellitus tipe 1 ini terjadi radang pada kelenjar pankreas yang disebabkan oleh beberapa hal, salah satunya adalah virus. Pada tipe ini sel beta pankreas mengalami kerusakan dikarenakan reaksi autoimun. Oleh karena kerusakan tersebut pankreas gagal untuk menghasilkan hormon insulin. Inilah alasan mengapa diabetes mellitus tipe ini disebut dengan " Diabetes mellitus tergantung Insulin ataua dalam bahasa inggris disebut IDDM ( Insulin Dependent Diabetes Mellitus). Biasanya, DM tipe 1 ini terjadi pada anak-anak dan remaja.

2. DM Tipe 2
DM tipe 2 ini terjadi dengan beberapa tahapan berikut : 
Fase Pertama : sel tubuh menjadi kurang peka terhadap insulin sehingga dibutuhkan lebih banyak insulin untuk dapat memasukkan glukosa ke dalam sel. Kondisi ini kemudian dikenal dengan sebutan "Resistensi Insulin." Dengan keadaan seperti itu, maka pankreas akan dipacu untuk bekerja lebih keras dalam mengeluarkan insulin. Nah, pada kondisi ini kadar insulin dalam darah akan mengalami peningkatan sampai tiga kali lipat dari keadaan normal. DM tipe ini disebut juga dengan "Hiperinsulinemia."
Fase Kedua : Pada fase ini kadar insulin tinggi namun belum tentu kadar glukosa darah ikut tinggi. Seiring dengan ketidakpekaan sel terhadap insulin yang bertambah parah, sebagian orang akan berhasil untuk meningkatkan produksi insulin sehingga kadar gula darah akan tetap normal. Namun orang yang memiliki keterbatasan pankreas akan mengalami keterbatasan dalam produksi insulin, biasanya disebabkan oleh faktor usia. Pankreas akan terlambat mengeluarkan insulin saat makan, sehingga kadar glukosa darah setelah makan akan meningkat. Kondisi ini dikenal sebagai Toleransi Glukosa Terganggu (TGT). Pada fase ini penderita biasanya akan mengalami kenaikan berat badan seiring dengan bertambahnya usia. Untuk itu bagi anda penderita maupun yang tidak menderita DM disarankan untuk melakukan pola hidup sehat, baik dalam konsumsi maupun kegiatan.
Fase Ketiga : Pada fase ini kadar glukosa darah hampir selalu tinggi karena kondisi resistensi insulin yang semakin parah, atau produksi insulin pankreas yang berkurang. Pada saat inilah diagnosis tipe 2 dapat ditegakkan melalui pemeriksaan penunjang laboratorium. Biasanya keluhan yang muncul tidak terlalu dihiraukan oleh penderita sampai terjadi komplikasi.

3. DM Tipe Lain
Tipe ini berhubungan dengan kelainan genetik pada sel beta pankreas, defek genetik dari kerja insulin, penyakit eksokrin pankreas, kelainan hormonal, akibat obatn-obatan, infeksi, akibat imunologi, dan lain sebagainya.
4. DM Kehamilan
DM ini terjadi ketika penderita sedang hamil. DM tipe ini disebabkan karena adanya ketidakseimbangan hormon yang berkaitan dengan kehamilan. DM tipe ini berisiko terhadap perkembangan janin yang sedang dikandung oleh seorang ibu. Dalam proses persalinan disarankan kepada penderita agar bersalin dengan seksio sesaria (cesar). Faktor yang mempengaruhi diantaranya adalah usia ibu yang hamil di atas 30 tahun, obesitas, mempunyai riwayat keturunan DM dalam keluarga, riwayat keguguran berulang.

Fenomena Diabetes, terutama Diabetes Mellitus kini tidak hanya dialami oleh orang dewasa dan manula, namun juga remaja dan bahkan anak-anak. Umumnya, anak-anak yang mengalami diabetes mellitus rata-rata telah mengalami obesitas terlebih dahulu. Meski nyatanya faktor genetis lebih menjadi faktor yang paling utama, pola makan dan gaya hidup yang tidak sehat berperan sebagai penyumbang terbesar diabetes di masyarakat. Menurut Prof. Dr. Achmad Rudijanto yang juga menjabat sebagai Ketua PERKENI, Usia penderita diabetes kini semakin muda. 1 dari 5 lima penderita diabetes masih berumur di bawah 40 tahun dengan jumlah sebanyak 1.671.000 orang. Sedangkan sisanya, berusia 40 hingga 59 tahun dengan jumlah sebanyak 4.651.000 orang. Kelompok yang terakhir barulah terdiri dari penderita diabetes berusia 60 hingga 79 tahun berjumlah sekitar 2 jutaan orang (Sumber : Republika, Ahad, 15 November 2015)
            Insulin adalah salah satu hormon didalam tubuh manusia yang dihasilkan atau diproduksi oleh sel beta pulau langerhans di dalam kelenjar pangkreas, Insulin merupakan suatu polipeptida (protein) dalam keadaan normal, jika kadar glukosa darah naik, kelenjar pangkreas akan mengeluarkan insulin dan masuk ke dalam aliran darah, oleh darah insulin disalurkan ke reseptor hati sebesar 50 % ginjal 10- 20%, sel darah, otot, jaringan lemak 30-40%, apabila kadar insulin cukup atau fungsinya tidak terganggu, kelebihan gula dalam darah akan segera diubah dan disimpan untuk metabolisme tubuh (Soewondo, 2006).
            Gula darah merupakan bahan bakar utama yang akan diubah menjadi energi dan akan merangsang sel beta pulau langerhans untuk mengeluarkan insulin, selama tidak ada insulin, gula darah tidak dapat masuk kedalam sel-sel jaringan tubuh lainnya seperti otot dan jaringan lemak, insulin merupakan kunci yang membuka pintu sel jaringan, memasukkan gula ke dalam sel dan menutup pintu kembali, di dalam sel, gula dibakar menjadi energi yang berguna untuk aktivitas (Soegondo, 2004).
Penggunaan obat tradisional merupakan budaya masyarakat di berbagai belahan dunia. Berdasarkan perkiraan WHO, lebih dari 80% penduduk negara berkembang tergantung pada obat tradisional untuk mengatasi masalah kesehatan. Sebagai bagian dari diet sehat yang normal, orang di seluruh dunia menggunakan madu alami sebagai pemanis serta karena efek obatnya yang bermanfaat (Amy, 1996).
Selama ini masyarakat berpendapat bahwa madu tidak dapat dikonsumsi oleh penderita diabetes mellitus, namun sejumlah penelitian telah dilakukan untuk melihat pengaruh pemberian madu terhadap penderita diabetes dan hasil yang diperoleh bahwa dengan pemberian madu dapat menurunkan kadar glukosa darah pada penderita diabetes. Penelitian serupa juga telah dilakukan pada tikus untuk melihat pengaruh pemberian madu yang dikombinasikan dengan glibenklamid dan metformin terhadap penyakit diabetes. Hasil (Erejuwa et al., 2011b) menunjukkan bahwa pemberian madu dan glibenklamid memberikan efek yang lebih signifikan terhadap penurunan kadar glukosa darah, peningkatan kadar insulin, penurunan fruktosamin, mengurangi trigliserida dan VLDL dibanding dengan hanya penggunaan glibenklamid. Konsumsi madu dan metformin meningkatkan kontrol glikemik dibandingkan konsumsi metformin saja (Nasrolahi et al., 2012).
Madu merupakan cairan alami yang umumnya mempunyai rasa manis, dihasilkan oleh lebah madu dari sari bunga tanaman atau bagian lain dari tanaman atau ekskresi serangga. Madu dibandingkan dengan dekstrosa menyebabkan rendahnya kenaikan kadar glukosa dalam plasma pada subjek diabetes. Hal ini juga menyebabkan pengurangan kadar lipid dalam darah, kadar homosistein dan kadar protein pada subjek penelitian normal dan penderita hyperlipidaemic (Sheriff et al., 2010).  Hiperlipidemia adalah suatu penyakit yang mengakibatkan kadar lemak (kolesterol, trigliserida, atau keduanya) dalam darah meningkat sebagai manivestasi kelainan metabolisme atau transportasi lemak/lipid. Lipid atau lemak adalah zat yang kaya akan energi, yang berfungsi sebagai sumber utama dalam proses metabolisme.
Infeksi kaki diabetic dapat dicegah dengan perawatan tepat dan efektif. Penelitian-penelitian terdahulu menggunakan iodineprovidine dan NaCl untuk perawatan luka IKD. Tetapi banyak sekali artikel-artikel yang menyatakan bahwa madu alami adalah cairan yang tepat untuk digunakan sebagai perawatan luka infeksi.
Menurut penelitian yang dilakukan oleh (Lisbet, 2009), hasil yang didapatkan adalah adanya perubahan yang baik pada luka yang diberi madu alami, serta menurut (Haryanto, 2010), madu sering digunakan oleh nenek moyang untuk menyembuhkan berbagai macam penyakit sejak ribuan tahun yang lalu, salah satunya mengobati luka infeksi. (Sumber : Kompasiana, 17 April 2015)
Sehingga dapat ditarik kesimpulan madu alami/madu hutan dapat menurunkan kadar glukosa dalam darah pada penderita diabetes, hal ini menyebabkan pengurangan kadar lipid dalam darah serta dapat menyembuhkan luka infeksi pada penderita diabetes. Didalam Al-Qur’an, madu bisa dijadikan obat untuk manusia, sebagaimana tersurat dalam Q.S. An-Nahl ayat 69,
يَخْرُجُ مِنْ بُطُونِهَا شَرَابٌ مُخْتَلِفٌ أَلْوَانُهُ فِيهِ شِفَاءٌ لِلنَّاسِ ۗ إِنَّ فِي ذَٰلِكَ لَآيَةً لِقَوْمٍ يَتَفَكَّرُون

“…Dari perut lebah itu keluar minuman yang bermacam-macam warnanya. Di dalamnya terdapat obat yang menyembuhkan bagi manusia. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda bagi orang-orang yang memikirkan.”


Tidak ada komentar:

Posting Komentar